Sabtu, 02 Februari 2013

Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Batavia Air dinyatakan pailit dan nasib 3.700 pegawainya terancam menganggur. Pemerintah berjanji bakal menyelesaikan masalah pengangguran baru tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat ditemui di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (1/2/2013).

"Ya kita carikan (pekerjaan) lagi," tegas Hatta.

Hatta juga mengharapkan agar pihak Batavia Air dan kuratornya dapat menyelesaikan kewajibannya kepada para pekerja. "Kepada Batavia, selesaikan kewajiban-keajibannya kepada para pekerja," ujarnya.

Selain itu, Hatta menyatakan agar Kementerian Perhubungan dapat mengisi kekosongan rute yang ditinggalkan Batavia Air agar tidak terjadi gangguan transportasi udara.

"Saya sudah pesan dan juga kepada Kementerian Perhubungan secepatnya isi rute tersebut dengan penerbangan lain, apakah Garuda atau lain sebagainya. Pokoknya rute itu segera diisi agar tidak terjadi gangguan pada transportasi udara," tandasnya.

Sebelumnya, pihak kurator sebagai kuasa yang ditunjuk menangani pailit Batavia Air memastikan sebagaian besar karyawan akan dirumahkan.

Kurator dan Pengurus Kepailitan Batavia Air Turman Panggabean menjelaskan, untuk Januari 2013 karyawan tetap memperoleh gaji, namun pada Februari, gaji belum tentu turun.

"Gaji karyawan masih kondusif sampai bulan Januari, ini karyawan masih dapat gaji selanjutnya kami masih lihat. Mohon sabar," tutur Turman.

Dijelaskan Turman, setelah Februari 2013, sebagian besar karyawan akan dirumahkan, kecuali ada karyawan yang masih dibutuhkan mendukung kerja kurator.

"Nasib karyawan mereka punya hak istimewa selama bisa kita karyakan akan kita karyakan, dia yang pegang dokumen. Selama menguntungkan kita karyakan," tambahnya.

Karyawan yang dirumahkan, tutur Kurator ini, tidak akan memperoleh gaji ataupun tunjangan. Selain itu, pihaknya belum bisa menentukan berapa besar karyawan yang dirumahkan karena harus berkoordinasi dengan manajemen Batavia. "Nanti hak-hak tidak dapat, itu sesuai hukum," cetusnya.

Sumber: http://finance.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar